Masih ingat pepatah ini, "karna cie setitik, rusak hati sebelanga". Ya, begitulah kira-kira.
Waktu itu masih dalam suasana melingkar (bukan ular), ada ulah dari salah satu teman hingga kami harus
“cie-cie an” sambil ketawa. Seingatku, objeknya adalah, ada laki-laki dan
perempuan, hehehee.. #lupa persisnya gimana.
Setelah beberapa
waktu menikmati “cie-cie”, sang guru menyampaikan. “jangan cie-cie, nanti ada
hati yang terkotori”. What? Kok bisa? #mikir keras, akhirnya paham!
Itu adalah cie-cie
ala kami. Dan untuk kali ini berbeda. Masih pagi disekolah, anak-anak sibuk
bermain, ada yang sibuk dengan tugasnya yang belum selesai tiba-tiba dihebohkan
dengan “cie-ciean”, bukan saja dari satu anak. Tentu saja ini menyita perhatianku.
Penasaran, dan tau sebabnya. hehehee...
Setelah itu, kulanjutkan untuk
kembali mengajar, dan tanpa sengaja tangan seorang anak tercoret oleh penaku.
Sambil minta maaf, kubersihkan tangannya (menggosok sambil dipegang), dannnnn .... “cie-cie, Bundaa.."
Ah, cie cie ^^
Ah, cie cie ^^
ciyee ciyeeeeee
ReplyDeletewkwkwkkk
ReplyDelete