Tanjungpinang, 09 Maret 2015
Menjadi pendidik disekolah yang mayoritas berusia empat sampai dengan enam tahun bukanlah cita-citaku. Tapi saat ini semuanya terjadi. Awalnya memang sangat sulit, hingga tak jarang kekakuan terjadi saat aku harus berkomunikasi dengan mereka. Apalagi dengan segala macam aturan yang aku fikir sangat sulit untuk membangun kedekatan antara aku dengan mereka.
Menjadi pendidik disekolah yang mayoritas berusia empat sampai dengan enam tahun bukanlah cita-citaku. Tapi saat ini semuanya terjadi. Awalnya memang sangat sulit, hingga tak jarang kekakuan terjadi saat aku harus berkomunikasi dengan mereka. Apalagi dengan segala macam aturan yang aku fikir sangat sulit untuk membangun kedekatan antara aku dengan mereka.
Sekarang adalah
tahun kedua aku bersama anak-anak disini. Belajar dari pengalaman setahun yang
lalu, aku harus punya cara sendiri agar kami tak berbatas. Setidaknya, ada
kenyamanan bagi mereka ketika bersamaku. Dan, Alhamdulillah.... layaknya
sahabat, kami sering bermain. Kadang juga seperti kakak beradik dengan berbagai
kekonyolan.
Hari ini hari senin,
seperti biasa setelah melewati hari minggu yang katanya adalah hari libur (buat yang menikmatinya saja), aku
beraktifitas kembali. Bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Polos dan imut,
yang kadang menyebalkan dan tak jarang menjadi penghibur ditengah penatnya pikiran.
Pagi itu disekolah
dimulai dengan upacara. Setelah rangkaian kegiatan mengaji, sholat dhuha
berjamaah, istirahat dan makan siang selesai, sampailah pada pelajaran inti.
Ketika baru beberapa
menit dimulai untuk menjelaskan tema pelajaran, tiba-tiba
seseorang dari mereka menghentikan. “Bunda, Bunda... Selamat Ulang Tahun”.
Tiba-tiba terdiam sambil mikir, kok bisa tau ya.
“Terimakasih,
Ayya...”. sambil disambut anak-anak yang lain menyanyikan lagu favorit mereka
ketika ada salah satu teman mereka yang merayakan ulang tahunnya disekolah. Bahagianya....
0 komentar:
Post a Comment